
The 2nd Nusa Tenggara Timur Workshop World Rabies Day and Animal Welfare 2024. Diselenggarakan oleh JAAN Domestic Indonesia, didukung oleh Humane Society International. Kolaborasi dengan Kementerian Pertanian, Pemkab Manggarai Barat, Pemprov NTT, Natha Satwa Nusantara, Dog Meat Free Indonesia. Mitra resmi Koalisi Perlindungan Hewan Indonesia, PDHI NTT, Universitas Nusa Cendana.
Workshop ini berjalan selama dua hari, Hari Pertama diselenggarakan di Kantor Bupati Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. MC pada acara adalah Davina Veronica, CEO Yayasan Natha Satwa Nusantara. Sambutan dilakukan oleh Karin Franken, CEO Yayasan JAAN Domestic dan National Coordinator Dog Meat Free Indonesia.
Acara dibuka oleh Dr. Drh. Nuryani Zainuddin, M.Si., selaku Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Kementerian Pertanian Indonesia. Sambutan dilakukan oleh drh. Zulkifli Tabali, M.Sc., perwakilan dari Dinas Peternakan Provinsi NTT.
Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi yang dimoderatori oleh drh. RD Wiwiek Bagja, tanya-jawab, dan Forum Group Discussion.

Hari kedua The 2nd Nusa Tenggara Timur Workshop World Rabies Day and Animal Welfare 2024, bertempat di Pusat Kesehatan Hewan, Komodo, Manggarai Barat, NTT.
Dihadiri oleh Ibu Dr. drh Nuryani Zainuddin, M.Si selaku Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner. Kepala Puskeswan Komodo, Ibu drh, Maria Sofia Lorensa, dan perwakilan dari Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Manggarai. Hadir juga perwakilan Dinas Peternakan dari 22 kota dan kabupaten di NTT.
Dalam rangka penanganan rabies, dilakukan penyerahan 1.000 vaksin rabies, lokakarya tata cara pemberian vaksin rabies yang baik dan aman, pemberian vaksinasi rabies kepada anjing-anjing setempat, serta pelatihan identifikasi bahasa tubuh hewan anjing oleh Dokter Hewan Claudia Edwards dari the Humane Society International.
Melalui vaksinasi, kita mampu mencegah hewan anjing terjangkit rabies. Selanjutnya, bila kita mampu mengidentifikasi bahasa tubuh anjing; apakah agresif atau tenang, kita mampu mencegah risiko terjadinya gigitan.

Semoga melalui kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini, dengan langkah-langkah teknis, dukungan, dan kolaborasi bersama, kita mampu menangani rabies secara lebih baik.
Key words: Rheza Maulana, Wildlife Conservationist, Rabies, NTT, KPHI, JAAN, Natha Satwa Nusantara, Davina Veronica, Karin Frankin, Merry Ferdinandez, Adrian Hane